Rabu, 06 Juli 2011

Catatan Seorang Madolz (mahasiswa Dodolz)… “Cita-Cita ku ada pada ibuku..”

Bismillahirrahmanirrahim…
Seperti biasa,, di waktu liburan kuliah seperti ini (maklum bulan juli-september) para mahasiswa sibuk pulkam ke rumah masing-masing (bagi yang merantau) tak terkecuali diriku (duueh). Yah,, sebetulnya sih g’ setiap libur semester aja aku kembali ke rumah ku, tiap haripun bisa, karena kota kampusku hanya berjarak sekitar 36 kilo dari rumah ku…

Tapi ada yang lain dari liburan ku kali ini.. kali ini aku bukan liburan di rumah tercinta ku,, tetapi di rumah kaka ku,, yah biasa job jadi baby sister,, (ckckckc). Setelah terpaksa dan dipaksa,, akhirnya aku rela menghabiskan waktuku yang berharga ini untuk menjadi baby sister (T,T).

Biasa, dalam sebuah keluarga,, waktu santai-santai diisi dengan nonton tipi (jujur aku bukan tipe orang yang suka nonton tipi di kos, salain emang g’ punya tipi di kos, lagipula acara tipi sekarang pada g’ mutu…). Kalo zaman ibu ku dulu yang sering di tonton waktu ku masih menyandang predikat anak TK aku sudah disuguhkan dengan tampilan Esmiralda, Maria Mersides, Isabella, Jaka tingkir, wiro sableng dan seabrek telenovela beserta sinema laga lainnya (jadilah besarnya kaya sekarang, doyang ciat-ciat (karate maksudnya). Nah sekarang?? g’ terlalu banyak yang berbeda, kalo dulu itu pemainnya bule-bule sekarang malah produk lokal. Dan persamaannya,, kisahnya seputar pacaran dan pakai baju serba kekurangan sampai harus sesak nafas karena sangking ngepasnya baju sama badan.

Biasalah,, ibu-ibu doyan yang namanya co ganteng daun muda,, kebetulan nyang mainnya itu si kiki farel, tengku wisnu jadilah sang ibu kegirangan tak terkira,, waktu itu keponakan ku yang seumur dengan ku (seumur waktu umurku 4 tahun:) sambil nagis-nangis liat ibu nya lagi nonton sinetron cinta Ifit season 6 (y’ iyalah,, kasian tuh ponakan blum di makanin ibunya sih). Saat nonton tipi sambil menyuapi ponakan ku, sang ibu berkata  “si zidan nanti besar jadi artis ya nak, enak punya banyak penggemar kaya si tengku wisnu, banyak uang dan terkenal nak, cewe-cwe tu beeh ngantri sama si zidan,, ya nak..” kata si ibu kepada anaknya yang lagi belepotan makan pisang goreng.
Dilain kesempatan,, biasalah,, anak FK (fakultas Kedokteran, bukan maksud nyombong lo) yang sering nyari-nyari kesibukan (sok sibuk) lagi ngerjain proposal halal bihalal. Sang ibu yang bersama ponkan ku  pun bengong liat diriku yang sedang asik nge-date dengan lappy puffy ku. “de,, lagi ngapain?? Bukannya ni liburan,,??” “ni lagi ngerjain tugas kampus,,,” jawabku singkat… “Duuuh belagu,, baru Cuma ngampus di FK udah gayanya kaya sok sibuk gitu,, padahalkan Cuma anak kesehatan masyarakat, bukat anak kedokterannya,,” kata sang ibu sambil nyenggol bahuku… “wee,, biar az anak kesmas, bukan dokter,, nyang penting kuliah di FK kan,, heheh..” cibir ku pada sang ibu. “nah zidan,, tu kaya mba-nya,, pinter,, nanti zidan jadi dokter az ya sayang…” lagi-lagi sang ibu membuat proposal cita-cita untuk sang anak.

Sebenarnya,, bukan kali itu saja sang ibu membuat proposal cita-cita untuk anaknya.. bukan hanya ibu itu saja,, mungkin semua ibu di seluruh dunia juga pasti sadar dan tak sadar membuat proposal cita-cita sang anak,, entah ketika sang ibu liat pak polisi yang banyak uang sang ibu pun mendoakan anaknya menjadi polisi, atau ketika sang ibu mulai berfikir instan, maka doa yang ia lantukan adalah agar sang anak jadi PNS.. tapi jujur,, sangat jarang ada seorang ibu yang mendo’akan anaknya menjadi Presiden yang adil bijaksan , atau anggota parlemen yang terhormat nan jujur,, bahkan pengusaha sukses,, kebanyakan doa sang ibu untuk anaknya adalah agar anakna jadi dokter, jadi PNS, jadi artis terkenal, jadi orang kaya,dan pekerjaan lainnya yang menghasilkan uang yang banyak… g’ pernahkan mendengar seorang ibu mendoakan anaknya biar jadi tukang becak, tukang ojek, pengemis, gembel?? Pasti lah sang ibu mendoakan anaknya biar banyak uang,,,

Nah lo,, disitu lah… mulai kecil anak-anak sudah di beri paradigma “uang adalah segalanya,, kamu harus kerja untuk dapat uang banyak.” Bisa dibayangkan kan kalau paradigma ini sampai di bawa anak dalam dunia kerja?? Kalau si anak jadi dokter maka ia akan jadi dokter yang materialistis. Kalau jika ia jadipolisi, maka ia menjadi polisi yang mata duitan, nah jika ia jadi anggota parlemen?? (siap-siap az  ia menjadi koruptor).Gimana Indonesia memiliki pemimpin yang tangguh jika para ibunya terus berharap anaknya enjadi orang yang kaya, bukan menjadi orang yang berpengaruh besar pada negeri ini dengan akhlaq yang terpuji??.  Mungkinada yang bertanya,, mungkinkah sebegitu berpengaruhnya harapan ibu pada anaknya yang baru berusia balita??

Hmm.. ada suatu kisah inspiratif yang aku dapat dari pengajian di kampus ku..  Tahu Muhammad Al-Fatih?? Ya pemuda yang masih berusia belasan tahun yang menoreh sejarah di masa kejayaan islam, yang mampu menakhlukan Kota Konstantinopel yang sudah diprediksikan oleh Rasulullah melalui haditsnya Ratusan tahun sebelumnya?? Ya.. dialah orangnya Muhammad Al-Fatih. Tahukah kalian,, di waktu Al-Fatih masih dalam buayan ibunya, sang ibu setiap hari selalu menggendongnya melihat kota konstantinopel di balik istannya. Sang ibupun berkata pada Al-Fatih yang masih kecil “Nak,, Ibu harap kamulah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah yang akan menakhlukan kota konstatinopel. Kamu lah orangnya yang akan menakhlukan kota konstatinopel, kamu lah orangnya anakku….” Kata sang ibu berkali-kali pada Al-Fatih… sejarah telah membuktikan,, bahwa peran seorang ibu sangat besar untuk seorang anak di hari dewasanya… maka dari itu,, untuk kita orang tua ataupun calon orang tua, suatu saat nanti,, jika kita di beri amanah untuk mendidik tunas bangsa dan agama, maka jadikanlah ia seorang tunas yang berakhlak terpuji dan berguna bagi agama dan negara… apalah artinya jika menjadi dokter yang banyak uang di atas penderitaan pasien-pasien yang harus meneguk ludah dalam mengecap kesehatan berobat, apalah artinya menjadi artis yang banyak uang tapi selalu dirundung fitnah dan masalah, apalah artinya banyak uang jika kita hanya bias mengenyangkan perut sendiri bukan perut orang-orang disekitar kita yang juga memerlukanya… aku juga tak dapat berkilah,, uang memang penting untuk hidup di dunia ini, segalanya di beli dengan uang tetapi uang bukanlah segalanya.. Maka dari itu,,, buatlah proposal cita-cita untuk buah hati kita,, proposal cita-ciota yang membuat anak-anak kita menjadi pribadi berakhlak mulia dan berguna bagi agama dan negara.

Banjarmasin, 7 Juli 2011, 11:31 PM

Ya Allah,, Izinkan kami menjadi orang tua yang mengemban tugas-Mu dalam memelihara pilar-pilar agama dan negara yang akan mengokohkan Kalimat-Mu di muka bumi ini dan Tolonglah kami dalam mendidik anak-anak kami dalam mahligai keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah..…




NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com

1 komentar: