Senin, 04 Juli 2011

Catatan Seorang Madolz (Mahasiswa Dodolz)…. Orang Kaya,, Gizi kurang???


Bismillahirrahmanirrahim…
Ehm… pagi ini,, dingin m’gentarkan tulang sampai ke persendian memang sudah biasa di kota ini (sebut az Banjarmasin) yah memang bukan di dataran tinggi (malah di minus dari permukaan laut lagi) kota ini bagi ku cukup dingin ketika ku bangkitkan tubuhku dari pembaringan (maklum musim hujan cuy) jadilah begini diriku sekarang (g’ produktif) kerjaannya maunya di atas kasur az,, heeedeh…
Hmm.. pagi dingin-dingin gini enaknya ngapain ya?? (ya eyalah sarapan yang anget-anget kan.. heheh).  Biasanya kalo orang banjar itu sukanya sarapan dengan makanan ringan (wes g’ kalah juga sama orang-orang bule) seperti untuk-untuk (kalo g’ tau sejenis roti goreng yang isinya kacang ijo ato kelapa). “De.. ayo bangun,,, tiduran terus,, ayo tuh.. beli untuk-untuk di tempat acil aluh…” teriak ayahku membuyarkan mimpiku (entah mimpi apa, aq jg lupa..).
Sebagai anak yang berbakti kepada orang tua ya jelaslah aku nurut (walaupun sedik terpaksa dan dipaksa). Singkat cerita… sampailah aku disebuah gang sempit diantara perumahan-perumahan RSSSSSSS plus TS (Rumah sangat sederhana susah selonjoran sama sekali sangat Tidak Sehat). Tapi entah mengapa walaupun begitu ayahku tak segan tuk membeli makanan disana (katanya kalo makanannya itu dijamin bersih wa halal (ujar acilnya pang)). Tapi untungnya,, meski sedikit dibawah standar persanitasi-an dan hygien makanan nasional, warung untuk-untuk acil aluh pagi-pagi sudah banyak yang ngantri (hedeeeh).
Warung acil aluh memang banyak penggemar,, selain harga yang murah, acil aluh juga jadi langganan bapak-bapak pasar yang doyan gossip (bukan ibu-ibu az lo yg doyan ngegosip) mulai dari tetangga lapak disebah yang lagi pacaran samapai harga sembako yang kaya lift (naik turun gitu). Apalah daya,, hanya aku yang berasal dari anak komplek, sangat kelihatan bedanya kata orang (jujur aq jg g’ tau knp org bisa m’ngetahui yg mana anak komplek dan g’). tinggallah aku termenung tercanung sendirian karena g’ ada teman tuk di ajak bicara (maklum,, pembicaraan anak komplek sama bapak-bapak pasar jauh b’beda,, bukan nyombong lo??). tapi ada sesuatu yang teramati olehku… sesuatu yang mungkin ku lalaikan dan ku anggap remeh…
“Cil,, tu si riska sudah kelas berapa??” kata seorang paman parkir bertanya pada acil aluh, ku tebak mungkin ia sedang bertanya tentang seorang gadis yang sedang menggoreng pisang goreng bersama acil aluh…
“oh riska ni tahun ni inya masuk SMA sudah,,, tapi kabalujuran abahnya kada beduit,, membantui aku ae pahadangan kada sekolah ni (oh riskanya tahun ini masuk SMA, tapi pas ayahnya g’ punya uang, m’bantui aq ae sementara g’ sekolah ni). Gleek… aku hampir kesedek (untungnya waktu itu aku g’ minum). Aku kaget bukan karena si riska g’ bias sekolah lagi.. tapi… ku kira gadis itu (riska) sudah (atau s’umuran lah dengan ku). Kenapa begitu?? Riska memiliki tubuh yang gempal (berisi) istilahnnya semok lah.. wajah dewasa (bukan old face lo).
Setelah kejadian itu,, jadi kepikiran,, kok orang kurang beruntung kaya riska itu bisa memiliki tubuh yang berisi,, padahal kalau kita kaji nih,, biasanya orang yg g’ mampu kygitu cenderung untuk terkena kurang gizi bahkan gizi buruk,, dibandingkan dengan aku (yang kata orang anak komplek) yg paling g’ ayah ku bias m’minjamkan tumpangan rumah yang sehat dan sekolah gratis (tanpa bayar kpd beliau maksudnya)memiliki tubuh yang kurus (bahkan sangking imutnya aku (bahasa halusnya) sampai-sampai dikira anak SMP (padahal kuliah buuu)). Nah lo?? Jujur aku ingin m’buat tubuhku yg kecil ini berisi,, tapi apalah daya,, susu udah, nasi udah, lauk udah pokoknya jangan ditanya lagi.. semua makanan bergizi sudah kulahap,, tapi hasilnya tubuhku hanya naik 2 kilo T,T. Jadi penasaran,, makanan apakah yang dimakan oleh keluarga acil aluh sih??
Ternyata dan ternyata (jreeeeeng)makanan yang dimakan oleh keluarga acil aluh adalah… (jreng-jreng-jreeeeeeng) nasi dengan sedikit lauk ikan teri ditambah kecap asin (kadang telur ceplok dibagi 4 bersaudara)… gubraaaaak… kok lebih bagus menu sehatnya di rumah ku sih… tapi akunya gini (dgn tubuh kurus) VS riska (tubuh berisi). Hampir saja ku menyerah tuk melanjutkan studi kasus ku ini (jiiiah).
Minggu yang lain.. lagi-lagi ayah ku menyuruhku untuk membeli untuk-untuknya acil aluh… tapi hari ini ada yang lain.. ada sesuatu yang bias ku amati dari percakapan-percakapan bapak-bapak dengan acil aluh…
“Cil,, sekarang beras benaik selama mau puasaan ni” kata seorang bapak-bapak sampil mengepulkan asap rokoknya…
“ya begitu lah… terima az udah.. kita orang kecil dul,, apa yang bias kita lakukan,,, selain berdoa pada Allah supaya banyak z rejeki to..” bijak acil aluh sambil m’adon untuk-untuknya…
“nah.. nasib.. nasib jadi orang kecil kaya kita cil lah… kalo pegawai negeri beras naik gaji naik juga,, nah kita?? Beras naik, siapa yang menaikan gaji kita cil?? Julan di mahalin malah g’ laku….”
“ tapi Tuhan tu adil z dul ae,, Alhamdulillah ada az aku rejeki,, biar makan nasi dan telur ceplok bagi 4,, yang penting halal.. syukuri z dul ae,, masih mending kita yang punya kerjaan tetap (y’ walau kada seberapa jua) tapi Alhamdulillahnya kawa az to gasan makan sehari,, besoknya becari uang lagi…”
Deg… Sungguh,, sesuatu yang luar biasa ku ambil ibrahnya,, yaitu rasa Syukur…
Sudahkan kita bersyukur atas apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita?? Bukan sebera mahalnya makanan yang kita makan tuk membentuk diri yang tangguh dalam menghadapi kehidupan,, tapi seberapa besarnya rasa syukur kita atas pemberian Tuhan,, kaya, miskin, bukanlah ukuran absolut dalam menentukan tingkat syukur seseorang.. coba kita renungkan.. hidup seorang acil aluh,, meski dilanda kekurangan,, beliau masih bisa berfikir bijak, masih bisa tersenyum kepada para pelanggan beliau,, masih bisa menikmati hidup dengan bebasnya,, tanpa beban.. coba kita bandingkan dengan para koruptor yang sudah kaya raya ingin memperkaya diri lagi dengan korupsi (rakus),, tapi apa hidupnya?? Berakhir dengan pelarian, ketakuatan, stresss, penjara, dan lain-lainnya…
Barang siapa yangbersyukur maka Tuhan akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita…
Jadi…
Sudahkan aku brsyukur???

Banjarmasin, 4 Juli 2011 1:14 AM




NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com

3 komentar:

  1. tenkyooo... makasih telah berkunjung ke Blog Mahasiswa Dodolz yang mendambakan surga... :D

    bikkin blog juga kah zah??

    BalasHapus
  2. sama-sama... ;D

    begitulah...
    baru bikin jadi masih belum ada yang bisa dibaca dari blog ku...

    BalasHapus