Rabu, 20 Juli 2011

CATATAN SEORANG MAHASISWA “Tunas Keimanan”


Bismillahirrahmanirrahim…
Ketika aku menuliskan artikel ini, sejujurnya aku sedang sibuk berkutat dengan proposal ku yang belum kunjung terselesaikan. Iseng-iseng ingin update status di FB tapi g’ ada ide. Ya sudah daripada nulis status yang gaje dan g’ bermanfaat, lebih baik aku rehat sejenak sambil intermezo dari proposal yang memusingkan ini. Berlalu kembali menjelajahi masa lalu.
Jadi teringat ketika aku masih duduk di bangku 3 SMA.  Alhamdulillah, ketika itu Aku mulai menyadari akan hidayah Allah yang sedang banyak berseliweran di depan aku. Sebetulnya hidayah itu banyak di sekitar kita, tinggal kita saja yang mau atau tidak mengambil setiap hidayah yang datang. Hidayah tidak hanya berbentuk gejolak hati, tetapi hidayah juga bisa berbentuk dalam peristiwa yang di dalamnya terkandung berjuta hikmah. Al-qur’an juga merupakan sebuah hidayah. Tinggal kita saja lagi yang mau atau tidak menerjemahkannya. Jadi, salah besar kalau seseorang ingin insaf atau ingin berbuat baik harus menungguh datangnya hidayah?? Hidayah sudah datang mas,mba, tinggal kitanya saja mau atau tidak mencarinya dan memahaminya. (nah biasanya nih para perempuan yang mau memakai kerudung atau jilbab, pasti berkata seperti ini “aku udah ada niat sih, tapi nunggu hidayah dulu buat berkerudung,,” wadooh.. hidayahnya sudah ada, g’ usah ditunggu-tunggu, hidayahnya berupa Ayat Al-qur’an surah An-Nur ayar 31 dan Al-Ahzab ayat 59,, jadi masih beralasan nunggu hidayah lagi mba?? Duuh… cape deh,, yang jadi permasalahannya adalah kapan kamu mau mengambil hidayah itu??)
Ok, kita tinggalkan tentang hidayah dan kembali kepada masa aku kelas 3 SMA. Nah ketika itu aku mulai meneguhkan diri untuk lebih mengenal agama aku yang hampir 17 tahun menjadi identitas aku. Kalau banyak remaja seusia ku ketika umur mereka sudah 17 tahun  mereka ingin punya sim mobil, ingin punya pacar, ingin nikah (ini memangnya ada??), ingin tampil dewasa dengan busana yang lebih terbuka dan lain-lainnya. Tetapi entah kenapa aku tak begitu tertarik dengan kehidupan sweet seventeen yang glamor seperti kebanyakan remaja seusia itu. Sejujurnya ketika itu aku sedang berada pada masa kritis identitas diri, degradasi jati diri. Dimana aku malah tak tau tujuan hidup ku, dan aku malah memepertanyakan kenapa aku dilahirkan ke dunia  jika aku akan berbuat salah dan dosa, mending g’ usah dilahirin dan aku juga tak minta dilahirin, dan ketika aku tak tahu yang mana yang absolute benar dan yang mana absolute salah serta seabrek pertanyaan konyol dan bodoh lainnya, pokoknya krisis jati diri deh. entah saat kekacauan pikiran seperti itu aku dapat memahami kenapa hal ini dapat terjadi. Dan tahukah kalian kenapa hal ini dapat terjadi dalam hidup ku dan mungkin hidup teman-teman sekalian yang pernah mengalami krisis jati diri?? Ya, Karena Jauh dari Allah… gelisah, sesak, tanpa arah dan kian parah, karena kita jauh dari Allah.. sebenarnya waktu itu apa sih yang tidak aku dapatkan?? Uang?? Keluarga ku tergolong mampu dan berkecukupan. Prestasi?? Setidaknya  ranking ku 10 besar dan aku juga menjadi juara dalam ajang  yang bergengsi. Teman?? Semua teman di kelas adalah temanku dan kami juga kompak. Pujian?? Enatah berapa kali aku dipuji oleh guru-guru ku. Pacar?? Heh.. setidaknya ada (dulu), dan tak sedikit lelaki yang juga “naksir aku” (narsisan dikit, tapi ini bener lho), tapi semua itu, masih ada saja dalam hidupku yang kurang. Seperti ada sebuah lubang besar yang tak bisa di penuhi meski dengan semua hal diatas.
Baru ku sadari ternyata aku jauh dari Tuhan ketika semua krisis itu menyerang diriku. Dan aku sangat bersyukur, karena hanya sedikit orang yang dapat mengambil hidayah di saat-saat kritis seperti ini. Saat itu hanya ada 2 pilihan dalam diriku untuk menyelesaikan dilema ini. 1. Kembali kepada Allah dengan mengkaji islam, 2. Tetap seperti ini dengan semakin masuk ke lubang maksiat untuk memenuhi rasa “kurang” itu??. Tak sedikit remaja seusiaku yang memilih jalan ke 2 dan bahkan bunuh diri sangking g’ tahan lagi menerima kenyataan bahwa dirinya sedang jauh dari Allah. Dan Alhamdulillah, Allah condonngkan hati ku pada pilihan 1. Memang Allah-lah pemilik hati ini, siapa yang dapat membolak-bolakan hati selain Allah?? ( Ya Allah Jangan condongkanlah hati kami ke arah kesesatan setelah datang petunjuk-Mu kepada kami.. Aamiin). Awalnya memang merasa was-was, takut dikatakan tobat sambal lah, sok alim lah, ini-lah, itu-lah,, tenang itu normal kok, karena was-was itu datangnya dari setan dan setan tak mau tinggal diam melihat kita menuju jalan yang benar sehingg ia pun harus menggoyahkan pendirian kita (apabila ada teman yang ngerasa seperti itu, maka luruskan niat karena Allah Ta’ala dan terus maju, cuek az dengan godaan-godan setan).  Sejak itu aku ingin lebih mengenal Allah, karena gimana mau dekat kalau tak kenal, dan mana bisa kenal kalo g’ mengkaji islam…
Beberapa Bulan berlalu, Alhamdulillah Tunas keimanan pun muncul, dan entah bisikan apa atau karena kecongkakan ku kah?. ketika itu Alhamdulillah, aku mulai membaca Al-qur’an dan terjemahannya secara rutin. Timbulah sebuah decakan dalam hati, “hmm kok kenapa ya juz 1-10 yang dibahas kebanyakan kisah-kisah nabi terdahulu dalam pencapaian keimanan, mana ayat-ayat sains-nya?? Padahalkan Alhamdulillah keimanan ku sudah mulai “gede lah” kalau diibaratkan bangunan jadi insya Allah yang namanya pelajaran tauhid dan keimanan aku kan sudah tahu mulai SD sampai sekarang.  (Astaghfirullahaladzim,, memang ketika itu aku adalah orang yang sangat menyukai sains sehingga terpikirlah seperti itu.) Memang, Kata Allah dalam Firman-Nya, belum dikatakan seseorang itu beriman kalau belum Allah uji. Dan itulah terjadi padaku saat itu… jreeeeng,,, UJIAN IMAN….
Tak lama setelah hatiku berguman seperti itu (padahal dalam hati lho?? Memang apa sih yang g’ diketahui Allah?? Hal seperti itu bukan hal yang mustahil bagi Allah). Datanglah pesan di Inbox FB ku. Isinya bahwa, “teman hati-hati,, ini ada situs yang sangat berbahaya bagi umat islam,, apalagi bagi orang awam.. hal ini bisa merugikan,, ini linknya (sambil menampilkan beberapa web yang dimaksud). Yah.. yang namanya manusia, bila dilarang malah dikerjakan, yang disuruh malah ditinggalkan, jadilah aku buka link itu (lagipula aku merasa aku bukan orang awam sih,, hedeeeh).
Satu,, dua, tiga paragraph aku baca dari beberapa artikel itu dan DUUUUUUAAAAR… Bagai di sambar Bom Atom hiroshima, dulu “iman ku” yang ku katakan bagai bagunan yang gede itu hancur berkeping-keping. Hanya tersisa pondasi yang amat rapuh. Setelah ku membaca artikel “Fitnah” itu, aku malah merasa apakah islam yang ku anut ini emang benar,, sampai-sampai aku mempertanyakan keimananku tentang islam. Lalu terdengarlah suara gumaman hati “hen.. ayo de,, mana katamu keimanan mu yang kaya bangunan gede itu?? Cuma diserang satu, dua artikel saja iman mu sudah jeblok,, nah jadinya iman mu sedang diuji,, hahahahah… eitz.. pokonya gimanapun caranya kamu harus tetap islam, meski imanmu hanya sebesar biji sawi…” mulai malam itu akupun ketakutan jika aku harus meninggal dalam kekafiran karena telah goyahlah keimanan ku, dan mulai saat itu akupun mulai menyusun puing-puing keimanan ku dengan mengkaji islam secara utuh hingga sekarang… Alhamdulillah… ^^
Intinya,, jangan mudah merasa dan tertipu dengan apa yang ada dalam kepalamu,, seorang ahli ibadah saja ada yang tertipu dengan amal kebajikannya,, ia merasa kalau amal ibadahnya sudah diterima Allah dan iapun enggan tuk meminta pengampunan dosa kepada Allah, akhirnya apa?? Ia ditipu oleh amal kebajikannya,, saat di yaumul mizan amal ibadahnya tak bernilai lagi karena amalnya dibumbui dengan riya, ia menganggap dirinya ahli ibadah sehingga ia congkak dan sombong, dan segelintir tipu daya setan dengan dibungkus amal ibadahnya,, jadilah ia kini menjadi orang yang merugi, begitu juga dengan kisah ku tadi (ini beneran kisah ku lho,, bukan rekayasa genetika). Ketika kita mudah tertipu dengan keimanan kita yang mulai tumbuh bersemi, tapi tak kita barangi dengan ilmu yang menunjang batang keimanan kita (ah,, akukan sudah berkerudung,, g’ usah lah lagi mengkaji soal tatacara berhijab,, atau ah pelajaran dasar membaca huruf hijaiyah sih?? Padahalkan ini sudah dipelajari saat TPA,, kenapa g’ langsung ke pelajaran tajwid sih??. Padahal belum tentu lho kerudung yang kita pakai masuk dalam standard syariah, padahal belum tentu lo huruf hijaiyah yang kita bunyikan sesuai dengan makhrajnya.) maka sama saja kamu membesarkan iman yang rapuh karena tak ditopang oleh ilmu, jadi,, puaskah kamu dengan ilmu sekarang dengan berkata “Imanku kuat az kok”, “ilmu yang ini sudah aku pelajari kok”. “aturan ini kan sudah ku kerjakan, jadi g’ perlu lagi belajar ilmu dasarnya??”. Jadi,, masihkah kamu merasa cukup dengan semua yang ada di kepalamu sehingga membuatmu malas untuk mengkaji ilmu agama yang lebih mendalam??
Sttt,, sebenarnya ini bukan rahasia publik lagi lho,, jujur ada ribuan umat islam setiap harinya murtad di seluruh dunia gara-gara bujuk rayu kaum misionaris. Taukah kamu kaum misionaris tak akan pernah berhenti sebelum kita (umat islam) mengikuti mereka. Mereka bukan kaum yang mudah putus asa dalam memurtadkan kita… tanpa topangan ilmu kita dengan mudah terhisap bujuk rayunya, atau minimal kita mengikuti gaya maksiat mereka lah…
OK,, JADI,, MASIHKAH ANDA MALAS UNTUK MENGKAJI ILMU AGAMA UNTUK MEMPERKUAT IMAN ANAD?? KALAU ANDA MALAS, BERARTI ANDA TELAH MERASA BAHWA ILMU ANDA SEKARANG INI TELAH CUKUP UNTUK MENOPANG KEIMANAN ANDA, DAN ANDA MERASA KEIMANAN ANDA SEKARANG SUDAH CUKUP KUAT UNTUK BISA DIUJI DAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN.. MAKA ANDA JIKA ANDA BERFIKIR SEPERTI ITU MAKA ANDA SUDAH TERTIPU OLEH PENGETAHUAN ANDA YANG PICIK… JANGAN SAMPAI PARA MISIONARIS YANG BERKELIARAN DALAM BERBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN DAPAT MENJEBOL  KEIMANAN MU WAHAI TEMAN…

SALAM UKHUWAH….
Kandangan, 19 Juli 2011, 11:26




NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com

Minggu, 17 Juli 2011

CATATAN SEORANG MAHASISWA “Mengubur Diri Sendiri”

Bismillahirrahmanirrahim…
Hmm… ada  yang nyadar g’ sih ada yang aneh dengan tulisan kali ini?? Ya,, g’ seperti biasanya, biasanya judul yang digunakan adalah catatan seorang MaDolz (Mahasiswa Dodolz), lho kenapa Cuma Catatan Seorang Mahasiswa az sih?? Apa si penulis sudah g’ dodol lagi?? Heg,,heg,,heg…
Sebetulnya, g’ ada yang berubah sih secara dramatik dari penulis, Cuma ada sedikit gertakan dari sebuah alunan pemikiran yang dibungkus rapi dalam tulisan sehingga mampu tuk membuka pemikiran sang penulis (dueh). Jadilah sekarang,, Bukan Mahasiswa Dodolz lagi (mungkin suatu kesempatan nanti aku akan menulis artikel Aku Bukan Mahasiswa Dodolz, Insya Allah)
Kenapa judul kali ini namanya mengubur diri??. Apa si penulis (aku) ingin mengubur diri sendiri?? (ya tentu saja bukan mengubur diri secara harfifah... masa ada orang yang mengubur dirinya sendiri??). ya secara maknawiyah-lah, yaitu mengubur potensi–potensi khusus mu (terlepas dari potensi yang bersifat fitrah) yang diberikan Tuhan sebagai bekal untuk menjadi khalifah di muka bumi. Mengubur potensi-potensi khusus mu yang telah Tuhan berikan sama saja mengubur hidupmu. Kenapa?? Tanpa potensi-potensi khusus itu hidupmu hanya akan “sekedar mampir lahir, lalu gede, bereproduksi, kerja lalu mati”. Mau hanya seperti itu hidupmu?? Kalo aku g’ sih, apa bedanya coba hidup seperti itu dengan BINATANG?? AKU INI MANUSIA… (hayoo siapa yang g’ ngaku kalo dia manusia??)
Mungkin ada yang bertanya, mungkinkah aku memiliki potensi-potensi khusus selain kodrat (fitrah)??. Hmm.. mungkin potensi-potensi itu biasa disebut kebanyakan orang dengan BAKAT.” Wah aku kan g’ punya  bakat?” atau “aku g’ tau apa bakat ku” atau “Apa bakatku?? Keluarga ku kan biasa-biasa saja”. Bahkan banyak lagi segelintir pertanyaan plus alasan yang mengingkari di dalam dirinya memang telah diberikan potensi-potensi khusus itu. Sewaktu ku masih SMA, aku sering mendengarkan salah satu acara di sebuah station radio Nasional “Smart FM”.  (setiap malam selasa kalo aq g’ lupa) ada namanya progran “INDONESIAN STRONG FROM HOME” yang dibawakan oleh pakar anak yang akrab disebut “Ayah Edi”. Sejujur aku suka dengan program ini karena selain edukatif, paling tidak memberikan gambaran tentang bagaimana mendidik anak dari rumah sehingga dari situ berawal-lah indonesia yang kuat (hmm.. padahal zaman Rasulullah pun cara ini sudah diajarkan, sehingga terciptalah peradaban Islam yang kokoh (dulu, tp sekarang??? wallahu’alam)).
Salah satu yang ku ingat sampai sekarang adalah kata beliau “Setiap Anak dilahirkan di muka bumi ini memiliki message (pesan) dari Tuhan untuk apa ia dilahirkan, tinggallah kita yang mulai menyadari dan mencari apa pesan Tuhan itu sehingga kita bisa menggamblengnya menjadi pribadi-pribadi yang sesuai dengan pesan yang telah Tuhan Berikan.” (kurang lebih seperti itulah yang ku ingat). Intinya setiap dari diri kita dibekali potensi-potensi itu,, tinggal bagaimana kita mengolahnya. Setiap negara saja kan ada hasil alam-nya, kalau ingin menjadi negara yang makmur tinggal bagaimana caranya kita mengolah potensi-potensi hasil alam itu menjadi sebuah yang bernilai?? Contohnya gampang, Indonesia?? noh katanya banyak kekayaan alam yang terpendam di dalam perut buminya, emas hitam, gas alam, dll?? Tapi apakah banyaknya kekayaan alam yang masih di dalam perut bumi itu membuat Indonesia Makmur?? Malah Indonesia semakin bodoh dengan dibodohi sistem birokasi pemerintah yang mengizinkan pihak asing untuk menguasai 90% diantaranya?? Sehingga pihak asinglah yang memiliki kendali atas potensi-potensi itu. Hoo sungguh tak adil. Tapi kita lihat jepang?? Kekayaan alam?? Hampir tak cukup untuk memenuhi perutnya sendiri, tapi apa?? Iya yakin potensinya bukan pada kekeyaan alam, tapi potensinya pada industri. Tinggalalh ia membangun kerajaan Industrinya sehingga sampai sekarang Jepang bisa mengungguli industri negeri adidaya Amerika. Nah lo?? Masihkah kamu berfikir bahwa kamu terlahir dengan bakat kosong (alis g’ punya bakat apapun)?? Negara az yang begitu besar saja memiliki potensi alam yang berbeda satu sama lainnya, apalagi manusia yang kecil ini?? Sudahlah, buanglah beribu-ribu alasanmu yang mengatakan kamu tak punya bakat. Tuhan itu adil lho?? Jadi g’ anak kaya, anak miskin, anak dari keluarga ini, anak dari keluarga itu, Pastilah diberikan “Bakat”.
Apakah bakat (potensi) saja cukup?? Pastinya yang namanya potensi itu masih berupa potensi jika belum diolah. Bakat akan tak akan “jadi” jika tak terus diasah, sebelum diasah tentunya harus digali, karena kebanyakan orang tak menyadari bakatnya. Dan bakatnya itu masih terpendam di bawah alam sadarnya.
Sebagai contoh az ya, dulu aku bukan tipe orang yang suka bicara di depan publik, jujur aku termasuk anak yang pemalu (kadang sering malu-maluin heheheh). Sampai untuk kegiatan muhadharoh (latihan pidato) kala q SMP pun, ku harus menundukan sebagian pandangan ku (bukan untuk baghadul Bashar lho?? Tapi lebih tepatnya untuk mengurangi rasa canggungku dilihat banyak orang). Hal ini sungguh sangat mengusikku, karena memang muhadharoh itu salah satu kegiatan sekolah yang wajib diikuti semua siswa. Tapi sekarang, banyak (setidaknya lebih dari 2 orang) yang mengatakan bahwa setiap kali aku presentasi atau membawakan sesuatu saat di depan kelas mempunyai gaya yang khas dalam “public speeking”nya. Lantas kenapa jadi bisa seperti itu?? Gadis pemalu dan sekarang menjadi seorang public speeker yang bagus (narsisan SEDIKIT g’ pp kn,,hee sedikit az kok narsisnya). Sejujurnya semua itu sudah ada pada diri ku sendiri. Kuncinya MAU,, MAU akhirnya melahirkan MAMPU (ngutip kata-kata orang lho). Nah kemauan itulah yang membuatku menggali “potensi” berbicara sehingga aku mampu tuk mengembangkan potensi publik speeking ku. Kalau tak mau mana bisa mampu?? Kalau tak mau bereksplorasi dengan “potensi” itu mana bisa potensi berkembang menjadi kemampuanmu. Mungkin ada yang bilang, kamu memang bakat jadi publik speeking de, ya memang aku punya bakat (potensi) untuk itu, bakat (potensi) yang aku punya sejak kecil adalah bicara, jadi tinggal kita mengolah bicara kita menjadi sebuah publik speeking yang mengagumkan.
Stttt… sebenarnya semua “bakat” yang ada pada orang terkenal itu ada pada diri kita lho (terlepas dari bakat jasmaniyah yang memang g’ ada yang bisa menghendaki dan menolaknya) semua bakat itu sudah tersisip dalam diri kita , tinggal kita menggali dan mengasahnya agar menjadi sebuah kemampuan. Kamu mau jadi apa?? Mau jadi publik speeker yang unggul?? Bisa karena hampir semua manusia pasti bisa bicara kan, itulah modal awalmu (potensi) tinggal digali dan dipertajam lagi dengan berlatih bicara. Kamu mau jadi penulis?? Bisa, karena siapa sih yang hari gini g’ bisa nulis atau ngetik di keyboard?? Gunakan potensi awal itu untuk membuat tulisan-tulisan kecil yang akhirnya menjadi karya besar. Kamu mau jadi penyanyi?? Bisa, kan banyak orang yg bisa nyanyi-nyanyi (meski dibilang fales) tapi jika kamu mau dan rajin berlatih vokal pasti deh bisa nyanyi. Kamu mau ini, kamu mau itu, pastinya kamu memiliki potensi awal itu, orang lain bisa,, kenapa kamu g’?? mereka bisa bicara, kamu juga bisa bicara, mereka bisa menulis, kamu juga bisa menulis, tinggal kemampuan yang mana yang ingin kita gali lebih dalam. Dan membuat kita fokus pada hal-hal itu saja sehingga lahirlah kata-kata, kamu punya publik speeking yang bagus, kamu punya gaya menulis yang keren, kamu punya ini dan punya itu yang tentunya bagus.
OK,, jadi siapa yang masih menganggap dirinya g’ punya potensi untuk memiliki KEMAMPUAN di bidang yang ia inginkan, jangan sampai deh secara g’ sadar kamu sudah mengubur potensimu dengan sejuta alasan aku g’ mampu aku g’ bakat?? Intinya…teruslah berlatih…
Sebagai tambahan saja, tulisan ini masih bnyak kekurangan, kalau kamu masih bingung sama tulisan kali ini, ada baiknya kamu cari referensi lain, bisa  di buku, internet atau referensi lainnya. Karena si penulis masih dalam tahap pengembangan potensi menulisnya, ah biar kata orang tulisan-tulisan ku masih kacangan, ah biarlah blog ku sepi pengunjung, ah biarlah…. Yang penting aku berkarya, inilah karyaku… daripada tak berkarya karena takut di kritik orang, lebih baik berkarya apa adanya meski kritikan terus menyerang. Toh akhirnya setelah meninggal nanti aku masih meninggalkan jejak kehidupan dengan karya ku bahwa seorang “Aku” pernah hidup di dunia ini, daripada  meninggal tanpa meninggalkan karya, apa bedanya sama Binatang yang numpang hidup lalu numpang mati?? Hedeeh it’s not me… MARI BERKARYA MESKI TAK SEMUA KARYAMU DI TERIMA,, DUNIA ADALAH TEMPAT UNTUK BERKARYA, BUKAN BERKARYA UNTUK DUNIA SEMATA.. OK salam ukhuwah… :D

Kandangan, 17 Juli 2011, 6:02 PM





NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com

Kamis, 14 Juli 2011

BUKAN CATATAN… “Ketika Sang Mahasiswa Dodol Terpapar Cinta…” Part 2


Bismillahirrahmanirrahim…
Sejujur-jujurnya aku sangat tidak menyukai (bahkan sangat membenci yang namanya VIRUS MERAH JAMBU.. namanya az virus, jadi harus di jauhin bahkan DIMUSNAHIN BIAR G’ MENYEBAR… memang bukan kali ini aku teerjangkiti yang namanya VMJ. Mulai SMA (hmm SD SMP pada lupa pernah ato g’), sungguh VMJ ini sangat menyakitkan hati. Selain yang kata orang jatuh cinta (namanya az jatuh, y sakit lah) VMJ ini sungguh bisa bermutasi menjadi amalan-amalan maksiat. Hiiiy…. Makanya aku tak mau lagi terkena VMJ ini. Biasanya VMJ ini membuatku kadang salting di hadapan si dia, nah kalo gini kan bisa runyam kalo memang ada urusan apa-apa sama dr faiz?? selain itu kadang hati terasa gimana gitu kalo liat dr faiz akrab dengan seorang wanita (biar pasien ataupun pegawai puskesmas), dan lebih gaswat lagi bila ada ce atau wanita centil yang menggoda dr faiz ngerasa  gimana gitu… (iiih sebel… centil amat sih jadi wanita??). Tapi sepertinya ada sesuatu yang lain dari VMJ kali ini. Kalau sebelumnya VMJ menyerangku kepada seorang ikhwan karena kecerdasannya, kegokilannya, kepintarannya, dan keterpaparan interaksi ikhtilat dan khalwat yang sangat melanggar aturan agama, tapi jika dengan dr faiz ini aku jadi tertarik dan kagum karena ketulusannya mau untuk jadi dokter di sebuah desa terpencil dan tentunya karena keshoihannya (jarang-jarang lho ada seorang dokter yang diberi gelar ustadz dokter). Hmm… apakah ini yang kata orang cinta karena keimanannya (a.k Cinta karena Allah)…(wadoooh dodol… mana ada VMJ karena Allah?? Nah…nah… mulai gaswat dah otak ku… ckckck).

Malam ini kami mempersiapkan salah satu program kami untuk penyuluhan besok. Dokter faiz pun menyarankan agar penyuluhan ini diberi sedikit bumbu-bumbu dakwah agar warga semakin sadar bahwa agama dan kesehatan itu saling berhubungan. Kami menyampaikan materi kesehatannya sedangkan dokter faiz yang  memberikan penyuluhan tentang agama yang berhubungan dengan kesehatan (Duuuh g’ sabar lagi deh liat acara besok.. jarang-jarang lho liat dr faiz langsung ceramah, kan biasanya terhalang hijab.. heheheh Gubraaaaaak…mulai kacau dah pikiran). “ah… jadi teringan Film Jang Geum, akupun mengerti kenapa Ming Joon Ho rela meninggalkan istana dan rela hidup di oulau pengasingan asalkan bersama Jang geum, wanita yang ia cintai dan mencintainnya… heheheh” (pikirku mulai tenggelam dalam lamunan kacauuu…. dodol)

 “eh,, ternyata dr faiz sudah menghitbah seorang akhwat lho??” kata seorang temanku membuyarkan lamunanku. “heh yang benar??” sahut kawanku yang satu lagi. “aku juga awalnya terkejut, tapi itu bener lho kata bu aslan.. tinggal nunggu tanggal akadnya az lagi”. Jwab kawanku itu. “hah siapa akhwatnya??” sambutku langsung masuk dalam pembicaraan ini. Sontak teman-temanku pun kaget, kok tumben-tumben seorang aku ikut acara ngegosip bareng. Seorang teman baikkupun mengerti akan perubahan mimik wajahku, mungkin ia tahu bahwa aku juga menyukai dr faiz. “Tenang de,masih ada kaka X di kampus, lagipula sama-sama dokter dan anak KSI juga lho??” kata temanku sambil menepuk pundakku. Tak terasa seluruh mata temanku tertuju pada ku. Seakan mereka berkata “Wah si ketua juga suka sama dr faiz, g’ nyangka bahwa ketua juga bisa jatuh cinta”.  y’ iyalah akukan juga wanita normal yang bisa tertarik sama ikhwan. “Sabar de, aku juga patah hati denger dokter faiz sudah punya calon.” Kata temanku.  “eh tenang de, kan Cuma calon belum akad nikahnya, sebelum akad nikah masih ada harapan lo, ayo semangat de??” sahut temanku yang lain. Entah mengapa malam itu pembicaraan kami hanya seputar calon istri dr faiz.

Keesokan harinya acara penyuluhan pun dilaksanakan. Aku pun celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Aku sedang mencari yang mana sih calon istri dr faiz yang katanya juga berpatisipasi dalam acara penyuluhan kali ini. Menurut info yang didapat oleh temanku, calon istri dr faiz itu juga seorang dokter namun di desa sebelah, umurnya lebih muda 3 tahun dari dr faiz, dan ternyata dulunya satu universitas dengan dr faiz. Salah seorang temanku mendekatiku,  “de, tuh calon istrinya dr faiz kata ibu aslan..” katanya.  Akupun segera melihat kearah wanita yang ditunjuk oleh temanku. “Deg.. itukah calon istri dokter faiz??” batinku. Ku lihat seorang wanita yang berperawakan ideal dengan kerudung yang lebar sedang berbicara dengan salah seorang staf puskesmas. Inikah wanita yang disebut-sebut itu?? Subhanallah… sungguh mata ini tak lelah jika memandang wanita yang teduh ini. Ia bermimik tenang setenang selir sukbin di film Dong Yi, dan memancarkan aura kesholehan seperti Ana di KCB dengan senyumanya yang tulus. Subhanallah,, sungguh terpancar aura kesholihannya meski berbalut baju dinas yang sengaja tak di paskan dengan lekuk tubuhnya. Seandainya wanita ini menjadi kaka tingkat ku di kampus, maka ia termasuk salah satu wanita yang bisa dijadikan contoh bagi adik-adik tingkatnya.
**********************************************************************************
Panasnya terik matahari pantai membuatku harus mengakhiri lamunanku. Sekali lagi aku hanya bisa menarik nafas ku dalam-dalam sebelum aku tak bisa lagi menghirup nafas. Yah… entah kenapa, sekarang ini perasaanku dengan dr faiz kian berubah. Sekarang entah mengapa dengan senang hati dan ikhlas lillahi ta’ala aku merestui dokter faiz dengan dokter A’zra. Yah memang, dokter A’zra memang sungguh pantas untuk mendampingi seorang dokter faiz. Dang dokter faiz pun sungguh sangat beruntung jika menjadi seorang suami dari seorang wanita yang sholihah seperti dokter A’zra. Sebetulnya banyak pelajaran yang bisa aku petik dari pengalaman aku PBL disini.salah satunya adalah… jika aku ingin memiliki suami seperti dokter faiz, maka akupun harus menjadi seperti dokter A’zra. Bukankah wanita yang baik untuk lelaki yang baik pula?? Hmm… sungguh,, karena aku yakin seseorang yang menjadi suamiku kelak adalah seorang lelaki yang sholih dan baik akhlaqnya (seperti dokter faiz) maka aku akan memperbaiki diri sehingga aku menjadi pantas untukmu… semoga seorang mahasiswa dodol seperti diriku bisa menjadi salah seorang wanita sholihah,, aamiin….
Alunan lagu Aa Gym “mengemis cinta” pun mengawali langkahku untuk kembali pulang ke rumah tercinta, aku lelah.

NB: Cerita ini 100 % hanya Fiktif belaka,, kesamaan tempat dan nama memang telah disengaja, semoga dapat diambil ibrahnya….

Alhamdulillah,, selesai… Tunguu “Catatan Seorang Madolz (Mahasiswa Dodolz) “Ketika Sang Mahasiswa Dodolz Terpapar Cinta” insya Allah yang akan di posting nanti,, :)

Kandangan, 14 Juli 2011 12:33 PM




NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com

BUKAN CATATAN… “Ketika Sang Mahasiswa Dodol Terpapar Cinta…” Part 1

Bismillahirrahmanirrahim…
Ku  pandangi hamparan laut dan langit yang menjulang tinggi, kurasakan begitu kecilnya diri ini jika dibandingkan dengan Kuasa Sang Ilahi. Alunan Mp3 “Bunga-Bunga Cinta OSt Di atas Mihrab cinta pun menemani lamunanku kala ini. sejenak ku mencoba mengingat apa yang telah terjadi selama 1 bulan aku di sini.. ya,, sebuah kenangan indah yang tersimpan di hati.
“Tak pernah terlintas dibenakku, saat pertama kita bertemu… sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah harum dan merekah…” (ost di atas mihrab cinta)
Ya.. semua ini tak ku sangka akan seperti ini… hmm… akupun hanya bisa menarik nafas sejenak sebelum aku tenggelam dalam siluet-siluet kenanganku…
*************************************************************************************
Hari ini hari senin, tak seperti biasanya aku dan ke 6 teman seprodiku pun mulai berkumpul di depan gerbang utama fakultas kami. Hari ini kami mulai menjalankan salah satu agenda kuliah, yaitu PBL (Praktek Belajar Lapangan) khusus untuk anak Kesehatan Masyarakat semester 5. Seperti kelompok yang lainnya, kelompok kami pun dipencar ke desa-desa terpencil yang memerlukan penelitian lebih lanjut tentang kesehatan.
Sampailah kami terdampar di sebuah desa kecil, terpencil. Sebut saja desa kintab di suatu wilayah di pelaihari (kalo g’ salah). Sebuah desa yang berbatasan dengan sebuah pantai. Tak seperti pantai lainnya di kal-sel, pantai ini sangat bersih (setidaknya jika dibandingkan dengan takisung dan batakan). Mulailah perjalanan kami sebagi seorang pengabdi masyarakat.

Sebelum kami melakukan kegiatan yang lebih lanjut, kami harus menemui kepala desa dan segenap instansi yang terkait tentang kesehatan di desa ini, salah satunnya adalah puskesmas desa kintab. Tidak banyak memang yang menghadiri pertemuan di balai desa ini, hanya kami, kepala desa dan seorang lagi laki-laki muda yang kami duga adalah kepala puskesmas desa kintab. Benarlah dugaan kami, lelaki muda itu seorang kepala puskesmas desa kintab, dengan gaya yang khas lelaki ini menjelaskan tentang permasalahan kesehatan yang sedang terjadi di desa ini.

Di malam hari, karena rumah kami jauh-jauh, kami pun bermalam di sebuah rumah penduduk yang sangat baik hati mau dengan suka rela menampung kami (tentunya tak semua dari kami,teman kami  yang lain ada yang menginap di rumah warga sebelah). Untungnya disini akses listrik masih bisa di gunakan, tapi untuk akses Air Bersih sangat minim (jadinya minum air berasa asin), jadi terasa shooting “andai aku menjadi… di Trans TV deh.. hehehe. Biasa, jika kaum hawa lagi santai-santainya berkumpul di suatu tempat, pastinya acara ngegosip bareng tak pernah menjadi program yang tak ketinggalan.

“eh, dokter yang tadi cakep ya,,” kata seorang temanku memulai acara ngegosip bareng ini. “he’eh, namanya dokter Faiz lho?? Dokter muda lagi…” sambung temanku yang  lain. “hmm.. apa dokternya sudah nikah g’ ya??” tanya yang lain. Seperti gayung bersambut, malam itupun teman-teman ku asik membahas dokter muda yang bernama faiz yang kata mereka cakep. Jujur saat beliau menjelaskan siang tadi aku tak terlalu memperhatikan mimik (wajah) beliau, hanya sekilas-sekilas saja. Selain aku ngantuk karena kelelahan (maklum anak kota yang jarang bepergian jauh) lagipula aku bukan tipe seorang wanita yang suka memandang wajah lelaki asing (istilah islamnya-nya Baghadul Bashar, yah meski aku bukan orang yang alim-alim bangetz… :).

Besoknya, kamipun harus berurusan ke puskesmas setempat. Kamipun disuruh menunggu di ruang tunggu karena kepala puskesmasnya (dr Faiz) sedang memeriksa warga. Jadi, selain sebagai kepala puskesmas, dr Faiz pun masih menjadi dokter yang bertugas memeriksa warga, maklum tenaga kesehatan di sini sangat minim (untuk tenaga SKM saja belum ada, jadilah dr faiz yang dipercaya untuk menjadi kepala puskesmas). Beberapa saat kemudian, seorang wanita paruh baya memanggil kami. “bapaknya sudah selesai, dipersilakan masuk, tapi jangan semuanya ya, cukup 2-3 orang.” Kata wanita itu. Dan diputuskanlah 2 orang temanku dan aku sebagai ketua kelompok yang mewakili untuk bertemu dr faiz.

Sebuah ruangan yang tak terlalu besar, ruangan ini terkesan sangat sederhana. Selain terbuat dari papan kayu, peralatan disinipun terkesan sedikit, hanya ada sebuah ranjang pasien, meja, timbangan, 2 kursi pasien dan beberapa poster di dinding. Dokter Faiz pun membuka pembicaraan, mau tak mau aku sebagai ketua kelompok (yang dipilih secara terpaksa dan dipaksa) harus mewakili kelompokku dalam menyampaikan visi dan misi kegiatan kami. Seperti biasa, dalam skil lab (waktu matrikulasi) bahwa jika berhadapan atau berbicara dengan kepala instansi harus menatap wajah pembicara agar terkesan menghargai dan serius. Akhirnya akupun harus berhadapan muka dengan dokter faiz (duuh cape deh..).

Setelah pertatapan muka tadi, tak terasa pikiranku mulai menilai dokter faiz. Menurutku dokter faiz itu orang yang baik (terbukti saat pembicaraan tadi), dan kalau masalah fisik, yah seorang yang berperawakan sedang dan tinggi, umur?? Hmm.. sekitar 26-28 tahun… wajah?? Biasa-biasa az tuh, tetapi  ada sesuatu yang terpancar dari rona wajah beliau, lagipula dokter faiz orang yang murah senyum kepada warga, sehingga meski baliau baru beberapa tahun bekerja di sini, banyak warga yang menyukai beliau.( Duuuh, kok jadi mikir-mikir tentang dokter faiz sih,, ckck gubraaak…).

Entah kebetulan ataukah takdir, rumah yang kami tumpangi ini berada di dekat mesjid yang satu-satunya ada di desa ini. Seperti biasa, warga yang bertempat tinggal di sekitar mesjid baik wanita maupun pria harus (bukannya harus sih tapi sebenarnya etika yang berlaku di desa ini) sholat berjamaah di mesjid ini (duhh jauh banget sama masyarakat kota yang biar dekat maupun jauh, enggan tuk sholat jamaah di mesjid). Jadilah kami juga ikut sholat berjamaah di mesjid (malu kan udah numpang, bertingkah lagi g’ ikut sholat jamaah di mesjid) meski dengan langkah tak biasa untuk melangkahkan kaki menuju mesjid. Kamipun mengambil shaf paling belakang (selain banyak pahalanya, bisa buat selonjoran karena malam ini ada ceramah agamanya. Setelah sholat magrib berjamaah maka sebelum sholat isya di isi dengan ceramah agama. Waktu itu ceramah tentang keutamaan bulan sya’ban (soalnya mumpung sekarang bulan sya’ban). Sang penceramah pun terdengar sangat fasih dalam menyampaikan ceramah agama. Tapi rasanya aku familiar dengan suara ini. Sampai salah seorang ibu-ibu bertanya kepada ibu-ibu di sebelahnya, “sekarang ustadz siapa yang ceramah??” tanya ibu 1. “oh,, hari ini giliran ustadz dokter…” kata ibu 2. “Hah,, emang ada ustadz dokter??” Pikirku,, memang selama disini, banyak hal-hal baru dan unik yang tak pernah ku temui di kota, dan sekarang ada ustadz dokter, wah hebat.

Semakin dekatnya deadline kami untuk menyelesaikan visi-misi kegiatan kami  membuat kami ekstra semangat untuk menggencarkan program-program yang sudah kami rancang. Selain itu kamipun harus sering berurusan dengan puskesmas setempat dalam menjalankan program-program tersebut (kelompok mahasiswa saja tidak cukup untuk melakukan perubahan jika tak diarahkan oleh para seniornya). Dan aku?? Tentunya sebagai ketua kelompok harus banyak berkonsultasi dengan dokter faiz yang tentunya bersama dengan teman kelompokku yang lain. (hemm… Ya Allah kuatkan hati Hamba agar selalu netral..). karena seringnya kami ke puskesmas, membuat kami akrab dengan pegawai puskesmas. Kadang-kadang kalau ada warga yang memberi makanan ke puskesmas, kami pun di beri, yah seperti puskesmas adalah basecame kami ke2. Di sini juga kami tak sengaja mengetahui tentang seorang dokter faiz. Dan ternyata ustadz dokter itu adalah dokter faiz. Meski dokter faiz tinggal jauh dari mesjid, beliau selalu menyempatkan diri untuk sholat magrib dan isya berjamaah dan terkadang sholat subuh juga. Wah..wah…

            Tak terasa, pikiranku pun mulai kacau (hah??). entah kenapa setiap kali ke puskesmas yang ku harapkan adalah bertemu dengan dr faiz (tu kan mulai error). Pernah suatu kali dokter faiznya tak ada di pukesmas, dan diwakilkan dengan salah satu staf puskesmas yang lain. Entah mengapa hari itu aku tak terlalu bersemangat, dan ada sedikit rasa kecewa,, nah lho mulai kacau-kan,, padahal niat awal ku Cuma ingin menuntaskan apa yang harus kami tuntaskan, dan sekarang niatku mulai tercampur baur T,T. Eh,, jangan-jangan…. Ziiiiiiiiiing…. AKU TERKENA VIRUS MERAH JAMBU??? OH TIDAAAAAAAAK…. ‘O’

(To Be Continiue...)

NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com

Selasa, 12 Juli 2011

Catatan Seorang Madolz (Mahasiswa Dodolz)…. “Balado Lago la Cinto”

Hedeeh,, pagi-pagi udah pada nyetel lago cinto ala band indo,, sejujur-jujur dengan jujurnya,, rasa risih juga denger lagu-lagu anak band sekarang (maaf nih bukan mau ngejekin, tapi ini fakta ya bung) lagu sekarang itu SAMPAH,, G’ MUTU BANGET TAU, NGRUSAK MENTAL ANAK BANGSA BANGET… Jadi ironis deh,, liat anak kecil udah terpapar dengan lagu keong racun, lagu cinta satu malam, dan lagu-lagu lainnya yang suwanguat buwanyaknya yang ujung-ujungnya bikin anak-anak pada mesum.. lha kok gitu gan??

Iya dunk,, ane ini bicara g’ ngasal ngomong (a.k OmDo) ane nih bicara fakta dan realita,, ni contohnya anak TK az udah hafal sepuluh lagu (bahakan lebih) nah kalo kena giliran ngapal surah pendek?? Jawabnya terseok-seok,, ckckck… ada juga nih,, anak TK yang udah poli PACARAN?? Kalo ditanya apa yang namanya pacaran?? Pacaran itu kaya yang ditipi-tipi, pegangan tangan, jalan bareng sampai (kissing).. hiiiiiyyy mengerikan sekali….

Sebetulnya eh sebenarnya, yang paling berbahaya dari sebuah lagu itu adalah liriknya (penyanyinya juga). Kenapa?? Taukan?? Kalo lagu itu kalo tersimpan menjadi Long Term Memori ato memori jangka panjang, dan biasanya memori jangka panjang itu terekam di alam bawah sadar kita (wadooh). Ni ada sedikit dari buaaanyak lirik-lirik lagu mulai yang kacau sampai ngerusak banget…

….”Biarkan aku malam ini sejenak tuk menghayalkanmu…. kurasa pangeran cinta mu,, yang bisa membuatmu hidup… Biarkan aku selalu, memanadang dirimu puaskan diriku… melihat senyummu menambah hasratku” (eSTeh 12)
Wadoooh lagu yang Swangaaat kacau.. ngayal apa-apa mas malam-malam tentang cewek sampai puas?? Gubrraaak sudah ngaku-ngaku pangeran (pangeran kadal kali??) ngaku-ngaku bisa membuat hidup sang kelasih lagi?? Ckckck emang eLo Tuhan?? Wadoh.. wahoh… nambah hasrat apa mas ngayal ce malam-malam?? Ckckck naudzubillah deh…

....”Cantik,, hanya kamu yang kupuja….. Hanya kamu yang ku cinta….” (Radj*)
Wah,, wah… kasian bangetz ortu yang udah ngelahirin dan ngebesarin nih penyanyi?? Lha yang ia cinta Cuma sang kekasih (belum jadi istri lho??) lagipula,, DIMANA CINTAMU PADA YANG TELAH NGECIPTAIN ELO?? EMANG TUHAN ELO ANGGAP APA?? G’ DICINTA APA??

……”namun kau tak kembali, mungkin lebih baik aku mati saja…” (Duo Mai*)
Wadoh,, wadoh,, ini nih biang kerok cinta mati,, (bila cinta g’ ada lagi lebih baik bunuh diri) hedeeh,, BODO* BANGETZ.. NYAWA CUMA SEHARGA PACAR YANG BELUM JUGA JADI SUAMI?? BODO*,, BODO*,, BAHLUL… PADAHAL DI TANAH PALESTINA SANA NYAWA ITU BERHARAGA SURGA (JIHAD) INI?? MURAHAN BANGETZ… HEDEEH…

…”akan kupastikan ku kan memeluk menciummu disurga.... janji ku padamu jiwa dan ragaku matipun ku mau…” (Ere*)
Baru kali ini ane nemukan ada orang yang dengan pedenya sudah mastiin masuk surga,, hebat.. hebat… Para ulama dan para sahabat yang zuhud pun g’ bisa mastiin mereka masuk surga, tiap malam mereka nangis dalam mihrab cinta (nah nama film lagi nih). Dan satu yang ane g’ terima bangetz… NGAKUNYA SAMA KEKASIHNYA (PACAR) JIWA DAN RAGANYA SERTA MATINYA MAU DEMI SANG PACAR?? GASWAT… SATU YANG ANE TERKA NIH SAMA NI PENYANYI,, SANG PENYANYI G’ NGARTI DOA IFTITAH DALAM SHOLAT.. (Sesungguhnya matiku, Ibadahku, Hanya untuk Allah)

….” mengapa cinta kita tak bisa bersatu saat ku yakin tak ada cinta selain dirimu… Tuhan, berikan aku hidup, satu kali lagi hanya untuk bersamanya, ku mencintai nya sungguh mencintainya…..” (The Vir***)
Hadooh,, nih kalo di alqur’an orang2 yg udah mati itu pingin dihidupin kembali buat kembali ngerjakan amal sholeh, nah ini?? Buat bikin maksiat lagi (kempul kebo, pacaran, dll) wedeh… dan satu lagi yang bikin ane KESEL DIA NGAKU CUMA PACARNYA AZ YANG CINTA SAMA DIA?? TUHAN KAMU ANGGAP APA NON?? PADAHAL CINTA SEORANG IBU AZ KALAH JAUH DENGAN SEBUTIR DEBU CINTA TUHAN KEPADA MANUSIA? SIAPA YANG CIPTAIN ELO?? SIAPA YANG BERI ELO REJEKI?? APA PACARMU ATAUKAH TUHAN MU?

Sejujurnya,,, banyak lagi lagu-lagu yang pada ngeleneh semua,, g’ bisa diuraikan satu persatu, nih sambil nutup ni note, izinkan ane nyanyi sebuah lagu…

“…kini aku kau buang, kini aku kau hina, jauh dari hidupmu, kini aku sengsara, roda memang telah berputar…  Mana Janji Manismu? Setia sampai aku mati, kini engkau tlah pergi meninggalkanku sendiri, akulah sang mantan,, akulah sang mantan….” (Sang Mantan by Nidji)
Alhamdulillah Bang giring,, ente sudah nyadar bahwa yang namanya pacar itu kebanyakan bohong daripada jujurnya,, ngaku cinta mati , gue hidup biarin elo mati… yang namanya pacaran itu belum tentu teman sehidup semati kita, noh contohnya lirik lagu bang giring,, akhirnya sang pacar ninggalin, ngina, eh malah bikin sengsara.. hehehehe…

Ya udah deh… kebanyakan nyanyi jadi serek suara ane,, upz.. ingat ye,, ati-ati noh pilah-pilih lagu,, bukan jadi hiburan malah jadi namabah perdosaan (lagipula lagu dan nyanyian kaya gituan menjadi salah satu pintu setan untuk menyesatkan menjatuhkan manusia lho??) Salam Ukhuwah.. ^^V

Kandangan, 11 Juli 2011 11:13 PM





NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com

Sabtu, 09 Juli 2011

Bukan Catatan Biasa… “Terima Kasih Pemuda-pemudi, karena kalian kami dapat menghancurkan Bangsa, dan Agama Kalian secara perlahan dan mematikan…”


Salam Kehancuran (upz) bagi kalian… HAHAHA…

Kami sangat berterima kasih kepada kalian,, kami salute kepada kalian yang selama ini tetap setia mengekor pada ideologi-ideologi buatan kami,, kami sudah menyangka bahwa lambat laun kalian akan menjadi antek-antek kami tanpa kalian sadari,, menyebarkan ideologi dan faham kebebasan yang kami buat untuk dunia ini…

Pertama-tama kami ucapkan kepada negara yang senantiasa mendukung gerakan kami untuk meneksploitasi negeri kalian untuk kepentingan kami.. begitu pintarnya kalian mengizinkan kami menguasai 90% dari kekayaan alam negeri bodoh ini, hahaha,, bodoh,, ya memang bodoh… tetapi bodoh yang terselimut dalam bingkai intelektualitas semu.. Kau kirim tunas-tunas negeri mu untuk belajar dengan kami,, dengan senang hati kami membentuk mereka sebagai intelek, bisnisman, police, dll yang kami tanamkan kepada mereka bom ideologi-ideologi kami, kapitalis dan sosialis sama saja bagi kami,, yang penting kami dapat menggerakkan mereka dari sini untuk kepentingan kami dalam menguasai negeri kalian… kalian ciptakan peraturan-peraturan yang sebenarnya telah menindas rakyat kalian sendiri dan melindungi aksi kami.. Bravo,, Bravo,, kalian ciptakan kapitalisme dalam perekonomian kalian sehingga angka perekonomian kalian meningkat,, dan angka kemiskinan menurun,, ya itulah fakta sistem kami kan?? (sssttt,, tapi asal kalian tahu saja ya,, perekonomian memang meningkat, tetapi hanya pada orang-orang kaya, dan kemiskinan memang menurun,, karena rakyat yang miskin banyak yang mati bunuh diri karena beban hidup terlalu tinggi) HAHAHAHAH… LUCU,, LUCU,, LUCU…

Tak lupa juga acungkan jempol bagi media massa yang kini mulai mendukung misi-misi kami dalam menyebarkan racun ideologis,, dunia permusikan dan pertelevisian yang menyebarkan alunan virus cinta semu, cinta palsu,, hahaha,, cintailah dunia ini,, cintailah ia mumpung kalian masih bisa menikmatinya di dunia,, dunia persepakbolaan yang membuat kami semakin kaya dengan apresiasi kalian dan taruhan konyolnya, yah biarlah kalian banyak tertawa dengan acara komedi kami,, banyak-banyak lah kalian tertawa sampai kalian terlupa bahawa setiap kali kalian tertawa kami sedikit demi sedikit membuat rencana penghancuran bagi kalian Hahahahaha… makanlah makanan modern milik kami,, dengan begitu kalian tak akan produktif lagi,, haa,, karena berbagai penyakit akan menggerogoti tubuh kalian sehingga kalian malas apalagi malas untuk beribadah (itu juga kalo memang kalian orang yang taat)…  tak usah kalian bangun pagi-pagi,, perbanyak lah kalian tidur,, jangan pedulikan kerja kami yang siang malam menyiapkan makar untuk menghancurkan kalian… WHAHAHAHAHA….

Dan yang terpenting adalah rasa salute kami yang setinggi-tingginya untuk kaum hawa yang menjadi pilar utama antek-antek kami… kami salute dengan kalian yang berani menanggalkan rasa malu kalian untuk memakai fashion kami,, berjalan lah kalian di muka bumi dengan fashion yang sengaja kami buat untuk mengekspoitasi keindahan kalian,, lekuk tubuk kalian, kulit mulus kalian amboy memikat para kaum adam untuk melakukan perbuatan kriminal dan seksual,, hahahahah,, jadilah kamu seperti siti hawa yang tergoda setan untuk membujuk sang adam dalam memakan buah terlarang yang akhirnya membuat kalian memjadi pembangkang aturan Tuhan… Hahahah teruskan saja kaum hawa,, teruskan saja kepolosan dan keluguan kalian,, tak terasa kalian telah meracuni para pemuda yang sebenarnya adalah agen pembangun peradaban,, teruskanlah racuni pikiran para kaum adam dengan keindahanmu sehingga siang malam mereka hanya akan membayangkan betapa indahnya tubuh kalian,,, HAHAHAH,, teruskanlah semua itu sampai kalian menjadi ibu bagi tunas-tunas baru,, ajarilah anak-anak mu dengan ideologi-ideologi yang telah kami sisipkan dalam tayangan televisi yang sering kau tonton, ajari lah mereka cara hidup para pesenetron yang khusus kami buat untuk mengajarimu gaya hidup kami,, Teruskanlah budaya konsumtifmu,, agar kami semakin kaya dengan uangmu, dengan begitu kami bisa membeli peralatan untuk menghancurkan negeri muslim lainnya… BUANGLAH RASA MALUMU WAHAI KAUM HAWA,, BUANGLAH… DAN TERUSLAH RACUNI KAUM ADAM DENGAN KEPOLOSAN DAN KEBODOHAN KALIAN,, ajarilah mereka agar mereka bisa menjadi antek-antek yang meneruskan perang pemikiran kami… TERUSKANLAH KAUM HAWA,, TERUSKANLAH MENGHANCURKAN BIBIT-BIBIT NEGARA….

Dan yang terakhir,,, terima kasih banyak kepada pemuda-pemuda yang telah menjadi antek-antek kami dengan suka rela,, menjadi angen prerubahan yang akan menyebarkan ideologi-ideologi kami bagi dunia ini,, sejujurnya dahulu kami takut kepada kalian yang katanya adalah singa-singa islam yang siap menerjang kami dengan semangat jihad kalian,, tapi sekarang?? bagi kami kalian hanyalah kucing-kucing kecil yang terlantar di jalanan tanpa arah dan tujuan,, kalian ikuti kami agar kalian bisa makan, kalian ikuti kami agar bisa merasakan juga kenikmatan dunia,, kau ikuti kami dalam merasakan indahnya cinta pada dunia,, nikmatilah dunia ini dengan harta, tahta, dan wanita,, karena setelah kalian mati kalian tak bisa menikmatinya lagi… HAHAHAH,, DASAR BODOH…. TERUSLAH MENJADI PENGHANCUR BAGI NEGARA KALIAN SENDIRI,, TAK USAHLAH KAMI MENYERANG KALIAN DENGAN SENJATA-SENJATA PEMUSNAH MASAL,, CUKUPLAH DENGAN PERANG PEMIKIRAN IDEOLOGI DAN GAYA HIDUP SEKULAR DAN HEDONISME KAMI DAN KALIAN PUN MENJADI SEKUTU BAGI KAMI DALAM MENGHANCURKAN NEGARA KALIAN SENDIRI… SEHINGGA KAMI MUDAH DALAM MENGUASAI DUNIA INI DENGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI KAMI…. WAKAKAKAKAKAKAKA……
*****************************************************************************

Dari Tsauban bin Bajdad, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hampir saja bangsa-bangsa berkumpul menyerang kalian sebagaimana mereka berkumpul untuk menyantap makanan di nampan. Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena sedikitnya jumlah kami pada saat itu?” Beliau menjawab, “Bahkan pada saat itu jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih, buih aliran sungai. Sungguh Allah benar-benar akan mencabut rasa takut pada hati musuh kalian dan sungguh Allah benar-benar akan menghujamkan pada hati kalian rasa wahn.” Kemudian seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta kepada dunia dan takut mati.” (Dikeluarkan oleh Al-Imam Ahmad Rahimahullahu Ta’ala, 5/278 dan Abu Dawud Rahimahullahu Ta’ala, 4/111 no.4297).