Selasa, 31 Januari 2012

Seberkas catatan mahasiswa dodolz... Mahasiswa Dodolz come back....

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirrabil 'alamin,,, setelah sekian lama tak membuka ini blog, rasanya gimana gitu,, yah setelah banyak insiden akhir-akhir ini yang membuat tak sempat untuk melentikkan jari diatas keyboard atau sekedar posting artikel copas di blog ini,, hmm... Alhamdulillah bisa posting "sesuatu" yang Insya harus Bermanfaat... oke kali ini tulisan ini mengisahkan kisah seorang mahasiswa dodol yang dodol sekali dalam membuat mimpi,, yah sudahlah,, let's chekidot boikot yooo....


Kisah mahasiswa, pena dan dunia

Ini kisah seorang mahasiswa yang berasal dari pinggiran kota. Merantau dengan berjuta asa, kuliah di sebuah fakultas ternama. Berbekal dengan semangat membara dan sedikit jiwa “pemberontak” dalam dirinya ia jalani hari dengan predikat seorang mahasiswa.

Semester satu, ia awali langkahnya mencari ilmu. Beribu-ribu slide dosen-pun tak mampu tuk memadamkan semangat pembaru dalam kalbu. Bahkan baginya, slide-slide itu membuat dirinya berfikir berbeda dengan rekan mahasiswa lainnya. Apa bedanya? Dikala mahasiswa lain sedang asik bercengkrama dengan tumpukan slide ”raksasa” atau sekedar “ngerumpi” tentang pacar-pacar mereka, ia mencoba berfikir berbeda dengan memandang kuliah dalam sudut kacamatanya. Ia berusaha berfikir kritis untuk mengiris-ngiris keadaan dilematis yang dilihatnya semakin miris. Tapi sayang, disaat fikirannya mulai berkembang, tak ada kesempatan yang lapang untuk menampung kemirisan hati yang kian meradang. Ia tak tahu, bagaimana caranya untuk menumpahkan semua itu. Tak ada orang yang mengajarkan dirinya seni dan etika seorang “Mahasiswa”. Ketika ia menyaksikan rekan-rekan lain sedang asik beradu argument, ia pun hanya bias diam. Karena ia sadar, ia bukan seorang yang pandai untuk menerjemahkan bahasa fikiran menjadi bahasa lisan. Semakin waktu berjalan, semua kemirisan hati yang kian meradang kini sedikit demi sedikit ia lupakan dalam diamnya dirinya.

Semester dua, ketika dirinya sudah terpapar dunia mahasiswa. Bersosialisasi dan berinteraksi membuat akulturasi dalam dirinya pun tak bias dihindari. Kini ia mulai apatis dalam menghadapi keadaan yang kian dilematis. Waktu-waktunya ia habiskan seperti mahasiswa kebanyakan. Jalan-jalan, narsis-narsisan, eksis-eksisan, dan sekitar kegiatan itulah yang ia lakukan. Tapi, di semester ini, ia menemukan sebuah wadah yang dapat menampung dan mengasah potensinya. Wadah itu bernama KSI Asy-Syifa. Meskipun KSI-A memberinya banyak ilmu, tetapi tetap saja potensi “bom waktu” dalam dirinya belum tereksplorasi dengan sempurna. Tapi, sedikit demi sedikit mampu menempanya menjadi seorang pribadi yang bangga akan agamanya. Dengan beriringnya waktu, KSI-A membuka jalan untuk dirinya. Membuka potensi kepemimpinan, membuka link serta jaringan, dan juga rekan-rekan dalam 1 misi dan visi kebersamaan. Ia sadari, dunia tak sesempit kepentingan pribadi, egoissentris diri, atau ingin mendominasi dengan kelebihan diri. Dunia itu lebih daripada itu. Kebersamaan, persatuan dan ikatan yang melebihi ikatan kebangsaan, membuat dirinya kembali bermimpi untuk mengembalikan izzah dien ini berserta umat menuju keridhoan ilahi.

Semester tiga, ketika ia mulai melirik kembali dilematika disekitarnya. Kebobrokan akhlak, beserta virus-virus pemikiran lainnya seperti sekularisme, hedonisme, dan kapitalisme sudah mencampur baur dalam paradigm mahasiswa disekitarnya. Bagaimana ia ingin mencapai mimpi-mimpinya?, hanya dengan dakwah fikirnya. Kini, ia mulai berazam di jalan yang penuh halang rintang. “aah, tak apa.” Itulah prinsip dalam benaknya. Tapi pertanyaannya, bagaimana caranya ia ingin memulai dakwahnya?. Ia sadari ia bukan orang yang terlalu bagus untuk menceramahi diri apalagi orang lain?. Lidahnya terlalu kaku saat argument-argumen saling beradu. Apa yang bias ia lakukan? Kini ia sedang mencoba merajut pemikiran-pemikiran bersama goresan-goresan pena dalam kesatuan pemikiran islam. Ia mencoba merubah dunia berserta paradigma dengan goresan pena. Dan semester empat?? Ia yakin, bahwa tekadnya semakin bulat untuk maju membangun peradaban islam dalam kesuksesan. (Selesai)



NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar