Dear Diriku
Assalamu’alaikum wahai diri, apa kabar iman mu hari ini?
Apa kabar usaha dakwah mu kini?
Sudahkah kau mengupayakannya dengan maksimal?
Sudah ikhlas kah kau dalam beramal?
Masih ingatkah kau dengan tujuan utama?
Masih Istiqomah kah kau di Jalan-Nya?
Wahai diri,, jika mabda[1]
ini sudah ter-mutajasad[2]
dalam diri ini, maka apa yang perlu kau takutkan untuk perjuangan ini? apa yang
kau risaukan dengan pekerjaan ini? kita bekerja di Jalan Allah, sebuah
pekerjaan dengan imbalan tertinggi (-surga-), yang mana tak semua orang memilih,
dipilih, maupun terpilih dalam meperjuangkannya...
Wahai diri, waktu mu semakin sempit, kesempatan mu semakin sedikit,
tapi amal yang kau kerjakan hanya se-ciprit... Wahai diri, fokuslah pada tujuan
mu yang utama, Allah dan ridho-Nya lah yang kau cari dan Syariat[3]-Nya
lah yang menjadi pedoman diri. Kau tak bisa berjuang sendiri, maka itu
maksimalkan lah kutlah-kutlah[4]
dakwah disekitar mu untuk dakwah berjamaah. Wahai diri, aku sangat berharap kau
tak mudah oleng oleh berbagai arus-arus yang berupaya memalingkan mu dari
tujuan utama mu. Aku tahu, tak jarang manisnya godaan-godaan duniawi yang mubah[5] kadang
melalaikan fokus utama mu.
Inilah perjuangan wahai diri ku, kau harus kuat, kau harus
istiqomah dalam menggenggam bara islam ini. Kau harus me-mutajasad-kan mabda
islam ini dalam jiwa dan raga mu. Aku hanya ingin mengingatkan mu,
berhati-hatilah dengan godaan-godaan ke-mubahan duniawi, karena ia bisa
menggelincirkan, melalaikan, hingga mengubah arah tujuan mu.
Aku hanya berpesan pada mu wahai diri ku, jangan pernah kau
tinggalkan jalan perjuangan para nabi dan ulama, jangan pernah kau lengah dalam
jalan para syuhada, jangan pernah kau terlalai futur[6]
dalam jalan-Nya. Jangan pernah menjadi orang yang celaka yang mana dirinya
lebih buruk daripada masa lalunya, jangan mencoba menjadi orang yang merugi
karena dirinya tak ada kemajuan dari hari sebelumnya, tapi jadilah pribadi
muslim(ah) sejati, yang mana setiap harinya selalu menjadi lebih baik daripada
hari sebelumnya, meski masih terseok-seok dalam menjalankan perintah-Nya. Seorang
muslim(ah) yang gigih dalam menolong agama-Nya, yang mana takala ia terkena
musibah ia bersabar, dan ketika diberikan kenikmatan ia bersyukur.
Aku tahu betapa susah dan pahitnya perjuangan ini, manusia yang
paling mulia di muka bumi pun tak lepas dari caci maki para pembenci. Apalagi
diri mu yang masih labil dan lemah dalam dakwah?. Jangan jadikan kelemahan
sebagai alasan menyerah, mintalah kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk
mengemban risalah[7]-Nya.
Jadilah Muslim(ah) tangguh, yang tak rapuh diterpa keluh, tak menyerah meski
diri lemah. Tapi ingatlah selalu janji Allah ini:
“Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar” (TQS At-Taubah: 111)
Akhir kata, ingatlah, bahwa janji Allah adalah BENAR, bahwa Allah
telah menjanjikan bahwa orang-orang yang berpegang teguh dengan syariat-Nya
akan menjadi orang yang benar-benar mendapatkan kemenangan yang agung...
[1] Ideologi
(yang dimaksud ideologi Islam)
[2] Membekas/Menyatu
dalam diri
[3] Syariat
Islam
[4] Kelompok-kelompok
[5] Aktivitas
yang mana dilakukan tak mendapatkan dosa/pahala, dan ditinggalkan juga tak
mendapatkan dosa/pahala
[6] Suatu penyakit yang dapat
menimpa sebagian kaum muslimin atau sebagian aktivis, bahkan menimpa
mereka secara praktikal (perbuatan). Tingkatannya yang paling rendah
berupa kemalasan, menunda-nunda atau berlambat-lambat. Puncaknya ialah
terputus atau berhenti sama sekali sebelumnya rajin dan terus bergerak.
[7] Ajaran,
agama Allah
NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga@blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar