Selasa, 09 Agustus 2011

BUKAN CATATAN “Arrrggh,,, Aku takut jatuh cinta….”


Bismillahirrahmanirrahim
                Sepanjang perjalanan waktu, pacaran bukan lagi merupakan hal yang tabu. Kalau dulu orang pacaran di depan komplek-komplek bisa ditangkap petugas ronda, nah sekarang?? boro-boro di depan komplek, didepan mesjid saja orang cuek bebek. Seolah pacaran menjadi suatu ihwal yang dianggap biasa dengan berbagai maksiat yang tersembunyi dalam bungkus “Cinta”. Belum lagi dengan interaksi berlebihan dalam bungkus “adek-kaka” angkat?? Biar seperti itu, virus cinta sudah menjangkiti dan menyebar di seluruh pelosok negeri ini.
#####################################################################################
                Kumandang azan maghrib membahana menghiasi merahnya matahari yang perlahan pergi. Namun, kekhusyukan moment ilahi itu tak membuat beberapa hamba Allah tuk bersegera memenuhi panggilan-Nya. Dalam takbir sholatku, samar-samar ku dengar suara “Kotak-Ajaib” yang sedang mempertontonkan dilema sinetron remaja negeri ini. Sinetron apalagi coba yang membuat mata para Hamba Allah lalai menghadap-Nya?? Ya,, sinetron bertabur “Cinta” dalam gemerlap dunia berhiaskan Maksiat.
“Hah?? Sinetron apaan nih?? Katanya “persahabatan” kok isinya malah “permaksiatan” ckck.. aah… tontonan sampah,, tapi bingung juga, biar sampah seperti ini banyak juga yang suka mengkonsumsinya?? Pantas saja Indonesia g’ “sehat-sehat” bahkan tambah parah “sakitnya”, wong sampah yang dikonsumsi tiap harinya”. guman ku selintas berlalu dari “kotak-ajaib”.
                Lain waktu lain tempat, Untungnya di kos ku ini aku dan kaka ku tak memiliki “kotak-ajaib” untuk ditonton, syukur lah, eitz.. tapi virus cinta dunia maksiat itu tak berhenti sampai pada kotak-ajaib saja, di Handphone pun ia masih bisa berkilah merasuk dalam alunan mp3.
“….Biarkan aku malam ini sejenak tuk menghayalkanmu…. kurasa pangeran cinta mu,, yang bisa membuatmu hidup… Biarkan aku selalu, memanadang dirimu puaskan diriku… melihat senyummu menambah hasratku”
                Gleek… ada juga ya musisi seperti ini di negeri muslim seperti Indonesia ini??. Sejujurnya aku sangat ingin muntah mendengar lagu semacam ini. Eneg, mual rasanya kalau mendengar “gombalan maksiat” yang bisa-bisanya dibungkus sebegitu rupa dalam cinta yang katanya cinta sejati. Hedeeh… G’ film, g’lagu, g’ iklan, g’ gaya hidup, g’ hiburan, g’ buku, hampir semuanya sampah. Ya, sampah yang semuanya isinya maksiat dan g’ lebih dari sekedar sampah.
#####################################################################################
                Nama ku Ana Zahratunnisa, teman dan keluargaku memanggilku nisa, dipanggil ana-pun hanya sekalibet orang-orang yang baru mengenal namaku, dan sangat jarang memanggilku zahra. Aku maklum, meskipun aku seorang zahra (bunga), tapi aku mungkin hanyalah bunga biasa yang tak lebih wangi dibandingkan melati dan tak lebih indah dari mawar berduri. Meskipun begitu, aku masih merasa bahwa aku terlahir dengan kecantikan dan keindahan, karena memang semua wanita itu cantik dan indah kata seorang ustadzah kepadaku. Jika kau berteman dengan ku, jangan kaget dan jangan aneh bila melihatku begitu menggebu-gebu kalau sedang membahas masalah SARA. Apalagi jika yang dibahas itu adalah pacaran dan cinta.
                Ketika ku mendengar lagu band yang sedang menjamur sekarang, inginnya aku muntah saja. Habisnya hampir semua lagu anak band sekarang isinya cinta maksiat yang berkedokkan cinta semu semata. Ketika ku mendengar teman-teman ku membahas tentang cinta dan kegombalannya, akupun hanya bisa manyun senyum melihat begitu murahnya cinta dijajakan pada orang-orang yang haus akan cinta sesat dan sesaat. Maaf kawan, bukan maksudku tuk mencerca budaya cinta sekarang yang kian merajalela. Aku juga tak ingin menjadi orang yang munafik apalagi orang yang fasik.
                Jujur, dulu aku juga sempat terjerembak dalam pergaulan yang tak terarah. Tak terarah karena memang dahulu aku tak tahu arah yang benar. Arah yang benar tentunya harus berpedoman pada Yang Mahabenar. Dan yang MahaBenar hanyalah Pedoman dari Allah. Aku bukan orang ideologis dan bukan juga orang demokratis. Aku hanyalah seorang mahasiswa yang ingin berfikir kritis. Mengkritisi berbagai hal di sekitarku. Aku tak ingin menjadi sapi yang dipaksa dicoblos moncongnya dan ditarik-tarik oleh penguasa, bukan aku orang yang tak mau mengikuti pemimpinku, tapi aku hanya berhati-hati jika yang memimpin ku itu orang yang menggiringku ke neraka.
                Sepanjang jalan hidupku, cinta bukanlah hal yang baru dan tabu untuk didiskusikan dari kalangan warung kopi hingga kalangan akademisi. Tapi ada yang ironis saat ku jelajahi makna cinta itu sendiri. “Benarkah ada cinta dalam hubungan pria dan wanita tanpa ikatan pernikahan??” ataukah hanya sebuah fatamorgana di padang gersang hati yang haus akan makna cinta itu sendiri??. Sampai sekarang aku masih tak percaya ada cinta pria dan wanita sebelum aqad diucap. Nah,, lantas bagaimana aku menanggapi cinta yang marak diarak-arak sekarang ini? Jawabnya simpel, itu adalah Nafsu dan gejolak biologis. No love until Aqad, itulah prinsip ku.
“Memangnya dek nisa pernah jatuh cinta??” kata murabbiah ku setelah ku bertanya padanya apa itu cinta dan mencintai karena Allah.
“Entahlah ka,, saya juga tak tahu, apa perasaan yang pernah terbesit pada seorang ikhwan itu adalah cinta, ataukah kekaguman karena kegigihan ikhwan itu juga cinta, dan senang karena perhatian lebih seorang ikhwan itu adalah cinta, saya tak tahu ka.”
                Murabbiahku pun tersenyum mendengar jawaban polos dari seorang aku. “hmm… sepertinya difinisi jatuh cinta yang ada dibenak adek itu cuma sebatas antara ikhwan-akhwat ya?? Gini dek, sehemat kaka cinta itu luas, tak terbatas hanya ikhwan-akhwat saja. Cinta itu tak bisa didefinisikan dengan kata-kata kecuali cinta itu sendiri yang mendifinisikannya. Setidaknya ada 3 kategori cinta, 1. Cinta ibadah yaitu sebuah perasaan yang diri yang hina dihadapan-Nya sehingga kita bersemangat tuk beribadah kepada-Nya, cinta inilah pokok dari Tauhid. 2. Cinta manusiawi, nah cinta ini lah yang memang ada fitrahnya dalam diri bani adam, cinta ini seperti cinta kepada orang tua, cinta pada saudara muslim, kesenangan pada hal-hal yang ia sukai seperti makan, pakaian, dan barang-barang, dan kecendrungan untuk menyukai lawan jenis. Tapi cinta ini ada batasannya dek, batasannya yaitu syariah yang Allah perintahkan kepada kita yang termaktub dalam Al-qur’an dan Al-hadits. 3. Cinta karena Allah. Nah cinta ini yang mungkin banyak akhwat dan ikhwan yang salah menempatkannya. Sebenarnya cinta karena Allah itu adalah mencintai apa-apa yang Allah cintai, yaitu mungkin berupa tempat, waktu, orang, dan lain sebagainya yang dicintai Allah seperti mencintai Bulan Ramadhan, mencintai para orang-orang sholih, ulama, dan lainnya. Gitu dek.
Akupun hanya bisa manyum mendengar penjelasan murrabiah ku yang penjang lebar. “er,, terus gimana kalau orang-orang yang pacaran itu ka?? Apakah itu juga termasuk cinta atau hanya nafsu belaka??”
                Lagi-lagi murabbiahku tersenyum, “seperti yang kaka jelaskan tadi, kecendrungan untuk menyukai lawan jenis itu fitrah dan anugrah lho, soalnya jika tak ada kecendrungan untuk menyukai lawan jenis pastilah takan ada pernikahan, tak akan ada kita yang lahir dimuka bumi ini. Memang awalnya itu adalah perasaan cinta yang tumbuh karena Allah yang menumbuhkannya di hati kita. Cinta tersebut ibarat bibit yang tertanam dihati kita. Nah tinggal kita saja lagi yang merawat dan memberi apa bibit tadi? Jika kita merawatnya sesuai aturan syariat maka akan bermekarlah cinta yang sesuai syariat yang menghantarkan kepada keridhoanny-Nya seperti pernikahan, ibadah, dan lain-lainnya. Contohnya gini jika misalnya dek nisa suka pada ikhwan A, setiap kali adek ketemu dengan si A, dek nisa selalu menundukan pandangan (baghadul Bashar) karena tak ingin memandang wajah si A. atau ketika wajah si A terbayang dalam benak adek, saat itu adek merasa bahwa adek tak pantas tuk membayangkan seseorang yang belum halal, maka adek bermunajat kepada Allah dan memohon ampunan dosa danperlindungan-Nya dari campur aduk setan yang menyesatkan manusia. Atau ketika seorang ikhwan sudah mantap dengan seorang akhwat yang ia cendrung sukai dan ia segera melalukan akad nikah agar tak terjadi fitnah dan dosa. nah semua itu bernilai ibadah kan dek?? Tapi jika sebaliknya jika bibit cinta itu dibesarkan menurut nafsu dan campur tangan setan, maka cinta itulah yang tak diperbolehkan, jika demikian bukan cinta lagi, tapi cinta syahwat. Seperti pacaran, nah tu banyak mudhoratnyakan? Berdua-duaan, berpegangan, khalwat, dan maksiat lainnya. Cinta seperti inilah yang mungkin banyak bertebaran sekarang ini, jadi hati-hatilah dalam memanajemen cinta kepada lawan jenis dek.” :)
Akupun hanya bisa tertunduk lesu, “Meskipun begitupun ka,, saya jadi takut tuk jatuh cinta pada ikhwan, karena saya takut jika cinta itu datang dan bersemi saya g’ bisa memanajemennya ka…”
“Gini dek…” Murabiahkupun mulai menepuk pundakku, “jika cinta itu datang maka rawatlah ia semampumu sesuai apa yang Allah perintahkan kepada kita, buatlah pagar berduri di hati agar setanpun tak bisa masuk dan mengaduk-adukan cinta dengan syahwat. Jika cinta telah datang, kaka yakin, kamu bisa memanajemennya kerena bukankah dibalik kesukaran ada kemudahan?? Bukankah Allah memberikan cobaan itu sesuai dengan kemampuan hamba-Nya?? Dan kamu itu mampu dek…”
Akupun hanya bisa mencermati setiap kata-kata Murabiahku yang kini kian membekas dibenakku… “aaah… Aku Takut Jatuh Cinta Ya Allah….”
#####################################################################################
Ya Allah,, jika cinta datang kepada ku maka jangan biarkanlah ia berlabuh selain pada keridhoan-Mu, jika cinta itu datang, maka datangkanlah ia saat aku sudah mampu memanajemennya sesuai syariat-Mu, dan ketika cinta itu datang kepada ku maka lindungilah aku dari campur tangan setan yang mengotori cinta karena-Mu…. Aamiin Ya RAbb…

NB: sejujurnya tulisan ini niatnya adalah sebuah cerpen, tapi bentuk akhirnya saya juga bingung, entah artikel, atau bahkan gak jelas bentuknya?? Yah biarlah.. yang penting aku usaha… :)

Banjarmasin, 5 Ramadhan 1432H, 5 Agustus 2011



NB: Hak cipta dan Hak milik hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala,, namun... ada baiknya jika di copas menyertakan link blog ini... sangpendambasurga.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar